TUGAS REMEDIAL METODE RISET


TUGAS REMEDIAL METODE RISET
NAMA                    :  FITRI NUR AISYAH
NPM                       :  19210632
KELAS                   :   3EA13
MATA KULIAH     :    METODE RISET
DOSEN                  :    DR. PRIHANTORO,SE.,MM






ANALISIS JURNAL I


Tema              : Cara Penjualan Kopi Kapal Api
Judul              : Strategi Marketing Mix Kopi Kapal Api
Pengarang       : Hendy Nur Hidayat
Tahun             : 30 agustus 2009 

Latar Belakang:

Saat ini, pasar kopi olahan sudah menjadi industri yang sangat terfragmentasi. Dengan lebih dari 500 perusahaan pengolahan kopi di Indonesia, maka tingkat persaingan di industri ini sudah pasti sangat tinggi. Secara garis besar, pemain di industri ini dapat dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu mereka yang menggarap pasar nasional dan mereka yang bermain di pasar-pasar lokal.

Dari sudut pandang permintaan, pasar kopi bubuk di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, konsumsi kopi per kapita per minggu di Indonesia hanyalah sekitar 20%-nya. Ini tentu saja merupakan indikator bagi daya tarik pasar.

Pangsa pasar kopi bubuk instant di negara kita hingga kini masih dikuasai Kapal Api Group yang diproduksi oleh PT. Santos Abadi Jaya. Perusahaan kopi bubuk yang tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, lebih dari 81 tahun silam pada tahun 1927, itu kini menguasai mayoritas market share kopi bubuk domestik. Persaingan bisnis kopi di Indonesia cukup berat karena banyaknya pemain. Namun demikian karena tingkat konsumsi kopi Indonesia masih rendah, peluang industri ini sangat menjanjikan.

Saat ini terdapat sejumlah pemain untuk kategori produk kopi instan. Banyaknya kompetitor merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam persaingan dunia usaha. Dalam memasarkan suatu produk sangat diperlukan kepaduan 4P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Strategi marketing mix dalam memenuhi kepuasan pelanggan dan mempertahankan awareness produk di mata pelanggan.

Maksud dan Tujuan :

Maksud :
Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk megevaluasi strategi marketing mix Kopi Kapal Api.


Tujuan :

1.    Mengetahui strategi marketing mix Kopi Kapal Api.
2.     Memperluas wawasan mengenai marketing, khususnya mengenai strategi marketing    mix PT. Santos Abadi Jaya.

Metodologi :

Data dan Variabel
Data : Sekunder / Kuantitatif
Variabel : Marketing Mix

KESIMPULAN :

Kopi Kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix untuk memenuhi kepuasaan pelanggan. Inovasi produk terus dilakukan dengan differensiasi produk dengan variasi rasa dan harga yang terjangkau konsumen. Konsumen diberi kemudahan untuk memperoleh produk di pasar dan tetap menjaga dan meningkatkan konsumen dengan menayangkan iklan maupun mengadakan kegiatan-kegiatan yang inovatif
.
REKOMENDASI / SARAN :

Kopi Kapal Api harus selalu memperhatikan kompetitor-kompetitor yang ada. Kopi Kapal Api harus tetap melakukan inovasi produk dan selalu menarik dan menjaga konsumen melalui promosinya, sehingga jika ada ancaman dari produk kompetitor, Kopi Kapal Api tetap dapat mempertahankan posisinya. Komunikasi pemasaran menjadi sangat penting karena masing-masing kompetitor akan terus melakukan inovasi bahkan saling tiru-meniru dalam rangka menaikkan market share.

ANALISIS JURNAL II

Tema              : Cara perusahaan kuku bima ener-g memuasakan pelanggan melalui
                        Penjualannya.
Judu               : Studi pada Kuku Bima Ener-G 
Pengarang       : Muhammad Iqbal
Tahun             : 22 November 2009 


Latar Belakang:
Kesehatan adalah modal utama bagi kehidupan (Rahayu, 2005). Gaya hidup masyarakat Indonesia yang kini cenderung ‘modern’ menuntut manusianya harus selalu bugar dan ngejos sepanjang waktu (Sulhi, 2006). Di sebagian masyarakat, makanan atau minuman berenergi sudah menjadi suatu kebutuhan mutlak, terutama untuk mengembalikan stamina setelah melakukan pekerjaan berat atau menambah tenaga jika ingin melakukan suatu aktivitas tertentu (Simanjuntak dan Siagian, 2003a). Oleh karenanya, minuman kesehatan dalam hal ini energy drink (minuman berenergi) dapat menjadi salah satu pelengkap dari berbagai upaya untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh manusia.

Maksud dan Tujuan :
Maksud :
Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk megevaluasi hubungan strategi marketing mixKuku Bima Ener-G dengan kepuasan pelanggannya.

Tujuan :
1.    Mengetahui strategi marketing mix Kuku Bima Ener-G.
2.    Mengetahui kepuasan pelanggan Kuku Bima Ener-G.
3.    Memperluas pengetahuan mengenai marketing mix dan kepuasan


Metodologi :
Data dan Variabel
Data : Sekunder /Kuanlitatif
Variabel : Marketing Mix


KESIMPULAN.
Kuku Bima Ener-G terlihat berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix-nya demi memenuhi kepuasaan pelanggan. Inovasi produk terus dilakukan dengan harga yang disesuaikan kemampuan pelanggan. Pelanggan pun diberi kemudahan untuk mengakses produk serta mudah dalam mengingat merek produk, tertutama dengan slogan “Roso-Roso” yang diasosiasikan dengan Mbah Maridjan.

REKOMENDASI/SARAN.
Dibalik semua kesuksesan yang telah diraihnya, Kuku Bima Ener-G harus selalu memperhatikan kompetitor-kompetitor yang ada. Ke depan, aspek awareness dan distribusi akan menjadi lebih kompetitif karena faktor kualitas yang seharusnya bisa menjadi diferensiasi utama akan semakin sulit dibedakan. Hal ini karena masing-masing minuman berenergi akan terus melakukan inovasi bahkan saling tiru-meniru. Hal inilah yang mendasari pentingnya komunikasi pemasaran.


ANALISIS JURNAL III


Tema              : Promosi penjualan yang baik membuat antimo bertahan. 
Judul              : Ksatria Tangguh di Ceruk Pasar
Pengarang       : Moko Apt
Tahun             : 13 januari 2009 

Latar Belakang:

Antimo obat antimabuk. Mabuk darat laut dan udara. Minumlah sebelum bepergian
Antimo menggembirakan perjalanan Anda………
Lirik lagu iklan di atas begitu akrab di telinga, baik di media radio maupu televisi. Jingle iklan Antimo sudah begitu akrab di telinga bahkan di kalangan anak-anak, tepuk tangan khas Antimo sudah menjadi semacam permainan yang dilakukan secara berpasangan.

Nama Antimo sudah begitu melekat di hati masyarakat Indonesia. Produk ini nyaris tidak bisa terpisahkan dalam urusan perjalanan terutama perjalanan yang memerlukan waktu tempuh di atas 2 jam. Antimo sendiri adalah brand yang sejak tahun 1971 bisa dikatakan “tidak ada matinya”. Produk-produk obat sejenis boleh saja datang dan pergi, namun nama Antimo tetap berkibar di pasar obat perjalanan

.           Antimo merupakan produk andalan PT Phapros yang menguasai sekitar 92% pangsa pasar obat antimabuk di perjalanan. Ini terjadi karena Antimo masuk pasar lebih dari 37 tahun lalu dan termasuk produk pertama Phapros (Manopol, 2003). Dominasinya bahkan sulit ditandingi pesaing seperti Antimab (Zenith), Dimenhidrinat (Kimia Farma), Wisatamex (Konimex), Amocaps (Erela), dan Contramo (Erlimpex) (ISFI, 2007). Tampaknya Antimo tak memberi peluang tumbuhnya produk lain yang mengandung bahan aktif yang sama.Jika dilihat dari pemasarannya, Antimo merupakan contoh obat yang dipasarkan dalam ceruk pasar yang sempit. Bagaimana strategi marketing mix produk Antimo dalam kaitannya sebagai penggarap ceruk di pasar?

Maksud dan Tujuan :

Untuk mengetahui penerapan marketing mix yang dilakukan oleh PT Phapros dalam membangun brand awareness Antimo.

Metodologi :

Data dan Variabel
Data : Sekunder / Kuanlitatif
Variabel : Marketing Mix

KESIMPULAN.

Antimo tetap berjaya di ceruk pasar sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang karena menjadi pemenuhan kebutuhan dari masyarakat yang menginginkan perjalanan dengan nyaman tanpa gangguan mual atau muntah. Antimo memiliki produk yang berkualitas dan manjur, harga terjangkau, mudah diperoleh di barbagai tempat, dan berhasil merebut hati konsumen Indonesia dengan tepuk tangan dan jingle iklan khas Antimo sehingga brand awareness Antimo menjadi sangat kuat.

REKOMENDASI.

Prestasi besar yang telah diraih Antimo tidak berarti akan terus melekat sepanjang masa. Tentu kompetitor akan terus berinovasi suapaya bisa merebut pasar Antimo dan Phapros harus tanggap terhadap kondis yang demikian. Saat ini, kemasan strip yang dipakai adalah kemasan bening dari plastik yang tipis yang lembek dan “tidak bertenaga”. Mungkin diperlukan inovasi dalam hal kemasan yang lebih kokoh.
Di warung-warung kecil ternyata juga ada produk baru bernama Mentimo, produk kembang gula yang diproduksi oleh PT Inasentra Unisatya, Bogor. Jika dilihat sepintas baik warna kemasan, gambar kemasan, dan tag-line-nya “menyamankan perjalanan Anda” bisa dikatakan serupa dengan Antimo.

 Namun jika diihat komposisinya, sangat berbeda. Mentimo mengangkat mint + jahe + jeruk sebagai bahan baku dan tidak ada dimenhidrinatnya. Maka perlu diedukasi kepada penjualnya bahwa kedua produk adalah berbeda. Pernah terjadi di lapangan ketika konsumen akan membeli Antimo, ternyata ada penjual bertanya mau yang Antimo yang bentuk tablet atau Antimo permen, padahal Antimo permen tidak ada.










NAMA                 : FITRI NUR AISYAH
NPM                    : 19210632
KELAS                 : 3EA13

ANALISA STRATEGI PERLUASAN MEREK DAN LOYALITAS
 KONSUMEN
 
 



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Salah  satu  faktor  yang  menentukan  tingkat  keberhasilan  dan  kualitas perusahaan  adalah  kemampuan  perusahaan  dalam  memberikan  layanan kepada  pelanggan.  Keberhasilan  perusahaan  dalam   memberikan  layanan  yang  bermutu  kepada  para  konsumennya,  pencapaian   pangsa pasar  yang   tinggi,  serta  peningkatan  profit  perusahaan  tersebut  sangat  ditentukan  oleh pendekatan  yang  digunakan.  Konsekuensi  atas  pendekatan  kualitas  layanan  suatu  produk  memiliki  esensi  yang  penting  bagi  strategi  perusahaan  untuk mempertahankan  diri  dan  mencapai  kesuksesan  dalam  menghadapi  persaingan.  

Kemajuan  peradaban  dan  gayahidup  masyarakat,  seolah menjadikan  lokomotif  yang  telah  menarik  dunia  usaha  berlari cepat.  Di  era  globalisasiini,  persaingan  antar   perusahaan dalam   dunia  bisnis pun  semakin  ketat.  Pada  dasarnya , persaingan  merupakan  hal  yang  positif . Dalam  duniabisnis, dengan  adanya  persaingan  setiap  perusahaan  akan  semakin termotivasi  untuk  berpacu  meningkatkan  kualitasnya  agar  tidak tenggelam   dalam  persaingan  tersebut.

Tingginya  tingkat  persaingan  dalam  merebut  calon pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang lama agar tidak berpindah ke perusahaan pesaing, membuat setiap perusahaan harus benar-benar berfokus pada pelanggan dan berupaya menjalin relasi atau hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Setiap perusahaan dituntut untuk selalu dapat mengenali, memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan secara lebih baik dari pesaing-pesaingnya. Apabila kebutuhan serta keinginan pelanggan tercapai berarti harapan dasar pelanggan telah terpenuhi. Bila harapan tersebut kemudian dibandingkan dengan kinerja yang dirasakan dari suatu barang atau jasa, barulah dapat dikatakan pelanggan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan.

 Kepuasan pelanggan telah menjadi bagian dari tujuan sebagian besar perusahaan. Selain untuk memperoleh laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya sekaligus agar perusahaan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Sejalan dengan itu, kualitas layanan, terutama bagi perusahaan jasa, menjadi hal yang penting agar dapat memberi kepuasan lebih pada pelanggan dan pada akhirnya menjadi nilai tambah bagi perusahaan itu sendiri.

Perusahaan harus mengetahui dan memperhatikan bagaimana menciptakan dan meningkatkan kualitas jasa atau layanan yang ditawarkan. Kualitas layanan yang diciptakan dan yang akan ditingkatkan tidak bisa diukur dari sudut pandang perusahaan, namun harus dari sudut pandang pelanggan (perceived quality) . Aplikasi kualitas merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh dan bertahan.

Kualitas mencakup usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Hal itu mencakup produk, tenaga kerja, proses maupun lingkungan. mengungkapkan bahwa “Kualitas jasa yang baik akan memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan, hubungan yang kuat dengan perusahaan. Selanjutnya ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami dengan seksama keinginan serta kebutuhan pelanggan, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan.Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman yang kurang menyenangkan.

Melalui kepuasan pelanggan, diharapkan tercipta loyalitas dimana pelanggan akan melakukan pembelian ulang atau pemakaian ulang, tidak mudah terpengaruhi oleh perusahaan lain yang sejenis dan juga akan membentuk promosi gratis bagi perusahaan yaitu dengan memberikan rekomendasi positif kepada orang lain. Membangun loyalitas adalah cara paling efektif untuk mencapai pertumbuhan laba secara konstan. Pelanggan yang terbaik adalah pelanggan yang setia. Oleh karenanya, perusahaan harus dapat mengidentifikasikan, mempertahankan dan memperkuat loyalitas.

Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memenangkan persaingan termasuk dalam industri Telekomunikasi yang sangat kompetitif. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan telekomunikasi dari tahun ketahun semakin menjadi perhatiaan masyarakat. Hal ini, dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan, harga, promosi diantara sekian banyaknya perusahaan.


1.2 Perumusan dan Batasan Masalah 

1.2.1 Rumusan Masalah 

Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memenangkan persaingan termasuk dalam industri Telekomunikasi yang sangat kompetitif. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan telekomunikasi dari tahun ketahun semakin menjadi perhatiaan masyarakat. Hal ini, dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan, harga, promosi diantara sekian banyaknya perusahaan.


1.2.2 Batasan Masalah 


Perusahaan harus mengetahui dan memperhatikan bagaimana menciptakan dan meningkatkan kualitas jasa atau layanan yang ditawarkan. Kualitas layanan yang diciptakan dan yang akan ditingkatkan tidak bisa diukur dari sudut pandang perusahaan, namun harus dari sudut pandang pelanggan (perceived quality


1.3 Tujuan Peneliti 

Agar mengetahui apakah konsumen setuju terhadap pelayanan yang di terapkan di perusahaan terhadap merk.


1.4 Manfaat Penelitian 

Dengan melakukan penulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat diantaranya : 

1. Bagi Masyarakat Luas 

Diharapkan dengan membaca penulisan ilmiah ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kepuasan konsumen, serta dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi pembaca yang tertarik untuk menulis tentang Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen. 

2. Bagi Perusahaan 

Diharapkan hasil penulisan ilmiah ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperoleh informasi yang lebih baik dan berguna dalam pengambilan keputusan. 


1.5 Metode Penelitian 
Dalam penelitian ini  menggunakan uji regresi linier berganda, yang mana untuk mengumpulkan data menggunakan data lapangan dan juga sumber data yang digunakan adalah data primer. 

1.5.1 Objek Penelitian 

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah strategi perluasan merk dan loyalitas konsumen.


1.5.2 Data / Variabel 

Data primer merupakan informasi yang dikumpukan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan saat ini. Sedangkan, Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain. 


1.5.3 Metode Pengumpulan Data 

Penulis mengadakan proses pengumpulan data menggunakan cara field Research ( Penelitian Lapangan) yaitu penelitian lapangan yang mengumpulkan dan menerapkan beberapa metode antara lain: 
  1. Wawancara : Pengumpulan data yang dilakukam secara langsung berhadapan tatap muka dengan orang yang diwawancarai. 
  2. Observasi : Mengadakan pengamatan langsung objek yang sedang penulis teliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubung tingkat kepuasan konsumen. 
  3. Kuisioner : Metode pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada responden untuk diisi guna mendapatkan data yang diinginkan. 


1.5.4 Hipotesis 

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. 

Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis yaitu : 

Ho : Konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap sebuah merk dan loyalitas
Ha : Konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap sebuah merk dan loyalitas

                                   
1.5.5 Metode Analisis 

Uji Skala Likert 

Skala likert yaitu mengukur setiap pendapatan dan persepsi seorang atau kelompok orang tertentu, fenomena sosial jawaban tersebut dapat diskor (nilai)

BAB II

LANDASAN TEORI



2.1 Kerangka Teori 

Penulis akan mengemukakan berbagai pemahaman dengan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini. 


2.1.1 Definisi Kepuasan konsumen

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya.


2.1.2 Macam-macam kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 : 
  1.  Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
  2.  Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayana yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .


2.2 Penelitian Terdahulu 

Di lakukannya penelitian faktor – faktor yang mempengaruhi orang – orang merasa puas terhadap merk dan loyalitas konsumen.

Menurut Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :

  •  Sistem keluhan dan saran. Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.

·                     Survei kepuasan konsumen. Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.

·                     Ghost Shopping. Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan. 

·                     Analisis kehilangan konsumen,Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita. Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :


a)  Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
b) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c) Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d)  Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen. 



2.3. Alat Analisis.

2.3.1. Skala Likert 

Skala likert yaitu mengukur sikap pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok orang tertentu fenomena sosial jawaban tersebut dapat di skor ( nilai ).

Dalam hal ini digunakan skala lima tingkat untuk memenuhi kepuasan konsumen setiap tingkatan akan diberi bobot sebagai berikut :
  1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 
  2. Jawaban setuju diberi bobot 4
  3. Jawaban netral diberi bobot 3
  4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
  5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1

BAB III

METODE PENELITIAN


3.1. Objek Penelitian 

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini suatu merk dan loyalitas konsumen. Objek yang menjadi sampel adalah 50 orang konsumen  dari keseluruhan populasi yang diperoleh penulis dengan menggunakan Kuisioner. 


3.2. Data / Variabel Yang Digunakan 

Data atau variabel yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuisioner kepada konsumen, yang pernah datang untuk berbelanja di toko-toko  tersebut. Kuisioner tersebut dibagi kedalam lima dimensi yaitu: 
  1. Dimensi Ketersediaan Produk 
  2. Dimensi Harga Produk 
  3. Dimensi Adanya Promo 
  4. Dimensi Keramahan Petugas 
  5. Dimensi Lokasi 

3.3. Metode Pengumpulan Data 

Penulis mengadakan proses pengumpulan data menggunakan cara field Research ( Penelitian Lapangan) yaitu penelitian lapangan yang mengumpulkan dan menerapkan beberapa metode antara lain: 
  1. Wawancara : Pengumpulan data yang dilakukam secara langsung berhadapan tatap muka dengan orang yang diwawancarai. 
  2. Observasi : Mengadakan pengamatan langsung objek yang sedang penulis teliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubung tingkat kepuasan konsumen. 
  3. Kuisioner : Metode pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada responden untuk diisi guna mendapatkan data yang diinginkan. 

3.4. Hipotesis Penelitian 

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. 

Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis yaitu : 

Ho : Konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap sebuah merk dan loyalitas
Ha : Konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap sebuah merk dan loyalitas
                                   

3.5. Alat Analisis Yang Digunakan 


3.5.1. Skala Likert 

Skala likert yaitu mengukur sikap pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok orang tertentu fenomena sosial jawaban tersebut dapat di skor ( nilai ). 

Dalam hal ini digunakan skala lima tingkat untuk memenuhi kepuasan pelanggan setiap tingkatan akan diberi bobot sebagai berikut : 
  1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 
  2. Jawaban setuju diberi bobot 4 
  3. Jawaban netral diberi bobot 3 
  4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 
  5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1 
Adapun rumus yang di gunakan dalam skala likert :

Hasil = ( Jumlah sktor * jumlah sempel ) / jumlah pertanyaan
Jarak = nilai tertinggi – nilai terendah
Interval = jarak / banyak kelas
BAB IV

PEMBAHASAN


4.1. Data Penelitian 

Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk dianalisis adalah sebuah merk prodok dan loyalitas konsumen yang terdapat di toko-toko terdekat.


4.2. Hasil Penelitian dan Analisa Pembahasan 

Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui pembagian lembaran angket (Kuesioner) kepada 50 orang konsumen untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap kualitas merk produk dan loyalitas konsumen, maka hasil penelitian dibagi menjadi 5 dimensi kualitas pelayanan seperti : 
  1. Dimensi Ketersediaan Produk 
  2. Dimensi Harga Produk 
  3. Dimensi Adanya Promo 
  4. Dimensi Keramahan Petugas 
  5. Dimensi Lokasi 
Adapun proses penilaian, pengumpulan, dan perhitungan data dari pembagian angket (kuesioner) dilakukan dengan cara sebagai berikut : 
  1. Pengambilan sampel. Pengambilan dilakukan dengan cara sample random sampling (sampel acak sederhana) sebanyak 50 responden pada para konsumen.
  2. Kriteria penilaian tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas merk produk dan loyalitas konsumen, peneliti menggunakan data kuantitatif dengan bobot sebagai berikut : 



Tabel 4.1

Kriteria Penilaian Tingkat Kepuasan Pelanggan

Keterangan
Bobot
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1


4.1.1. Hasil Penelitian Responden

Hasil penelitian responden ini didasarkan pada jawaban responden sebagai pertanyaan kuesioner yang dibagikan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0OGzCkbjPk9KbMqjOb6KJDZT3XvH7qowBaE49OqTX5i_Mj8fJ0Pmfx2btg8clBD08lGwE4RWWZsvwl6N-9hTyTKAM3oa4Z3c6DRzXuRR4dzbF1lMzyfm1gRDAKUJuo_EJWU_QwxBFXok/s200/1.jpg



Ketersediaan produk menyatakan sangat setuju 11 responden atau 22%, setuju 29 responden atau 58%, netral 8 responden atau 16%, tidak setuju 2 responden atau 4%, sangat tidak setuju 0 responden.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ZaUYTZrY_PnfW8ScpoZrYGx8zOPq3MxZxWuPp3TO9Tr44Ou1eTins8aCLoH0oBRTAFplCIDueteZHg8yO9-JL0k6WBDb0s6Vy8aFaDJKZN7wacCiCGTDNzl73AZwtcRqHo6ZKJU2YFg/s200/2.jpg



Harga produk sangat setuju 6 responden atau 12%, setuju 11 responden atau 22%, netral 16 responden atau 32%, tidak setuju 17 responden atau 34%, sangat tidak setuju 0 responden.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-dLAsVDkZ-FChQDjqvDw9AhcFthZkvkY1FOrQ8ijCGVe6Jv-QvRmlDuW0N5LuyEvaph2s780MVhiRCAgn_4SeX_zhnlqQ5IitGGaI1PZiS0BUMnHAcrRiWSqQfXSmr7Tr02CghbP5hYI/s200/3.jpg



Adanya promo discount sangat setuju 11 responden atau 22%, setuju 16 responden atau 32%, netral 15 responden atau 30%, tidak setuju 8 responden atau 16%, sangat tidak setuju 0 responden.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1igYnBHVeMnwOwWFbF4HmnVpGAkIwwp-15lmRcRl8jfi598JgEbjNhGOaUcoNqOcI25u-oL24Go0R3D7N3t7M_dCLysz7q8l56cYazT4jvcZhqQYiBjsZx2sFFZ7l3qeH9_iqmq9tSYw/s200/4.jpg



Keramahan petugas ketika pembeli hendak masuk dan keluar pintu sangat setuju 5 responden atau 10%, setuju 24 responden atau 48%, netral 13 responden atau 26%, tidak setuju 7 responden atau 14%, sangat tidak setuju 1 responden atau 2%.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdXoQ6AmgRHnuCqmdGwXFbEIH2gh6HmPqUhWA7IsVOHnRPs3wAbs4MKv-sR0Ye8yvUUz1Jn4eXO4nVLJIJw7tGoMsRlLRaV4H4QWSNOYDQzpRqci205twzqKEe2OXLCanzigFfd6BSgNg/s200/5.jpg



Lokasi sangat setuju 16 responden atau 32%, setuju 28 responden atau 56%, netral 6 responden atau 12%, tidak setuju 0 responden, sangat tidak setuju 0 responden.

4.1.2. Skala Likert 

Berdasarkan analisis pembahasan yang dilakukan dengan metode skala likert diperoleh adalah konsumen menyatakan setuju terhadap pelayanan yang di terapkan pada merk produk dan loyalitas konsumen . Dengan menggunakan skala likert diperoleh jumlah keseluruhan dengan rata – rata nilai 182,58 dengan kategori setuju. 

4.2. Rangkuman Hasil Penelitian 

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada merk produk dan loyalitas konsumen mengenai kepuasan pelanggan, maka diperoleh hasil perhitungan tingkat kepuasan dengan menggunakan Skala Likert dari hasil analisis kuesioner yang dibagikan kepada 50 pelanggan Alfamart Sawangan – Depok diperoleh hasil nilai indeks kerja (NIK) Rata-rata sebesar 182,58 yang artinya pelanggan Alfamart Sawangan – Depok setuju dengan pelayanan yang diberikan.


BAB V

KESIMPULAN


5.1. Kesimpulan 

Kualitas mencakup usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Hal itu mencakup produk, tenaga kerja, proses maupun lingkungan. mengungkapkan bahwa “Kualitas jasa yang baik akan memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan, hubungan yang kuat dengan perusahaan. Selanjutnya ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami dengan seksama keinginan serta kebutuhan pelanggan, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan.Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman yang kurang menyenangkan.

Melalui kepuasan pelanggan, diharapkan tercipta loyalitas dimana pelanggan akan melakukan pembelian ulang atau pemakaian ulang, tidak mudah terpengaruhi oleh perusahaan lain yang sejenis dan juga akan membentuk promosi gratis bagi perusahaan yaitu dengan memberikan rekomendasi positif kepada orang lain. Membangun loyalitas adalah cara paling efektif untuk mencapai pertumbuhan laba secara konstan. Pelanggan yang terbaik adalah pelanggan yang setia. Oleh karenanya, perusahaan harus dapat mengidentifikasikan, mempertahankan dan memperkuat loyalitas.

5.2. Saran 

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat dan berdasarkan pengamatan penulis, maka penulis mebcoba memberikan saran kepada stiap perusahaan  harus. lebih memperhatikan keluhan yang dilontarkan dari konsumen kepada pemilik ataupun karyawan mampu menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat dan memuaskan dengan pelayanan yang diberikan kepada konsumen tersebut, maka konsumen akan kembali dengan sendirinya dan hal tersebut merupakan promosi yang sangat jitu. 




SUMBER :
http://moko31.wordpress.com/2009/08/30/strategi-marketing-mix-kopi-kapal-api/
http://moko31.wordpress.com/2009/11/22/evaluasi-hubungan-strategi-marketing-mix-dan-kepuasan-pelanggan-studi-kasus-pada-kuku-bima-ener-g/





Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MATA KULIAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger