A. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang bearti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan bearti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Harapan bisa tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan kepada diri sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan kita dapat terwujud maka kita perlu usaha dan berdo’a karena uasaha dan do’a adalah sarana terkabulnya harapan.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan,yaitu:
· Kedudukannya menyangkut masa depan karena belum terwujud
· Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?
Ada dua hal yang mendoronng orang hidup bergaul dengan manusia lain,yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptaka oleh Tuhan, misalnya: menangis, bergembira, dan lain-lain.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya: menangis, tetawa, dan lain-lain.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui lingkungan (status)
e) Perwujudan cita-cita (self actualization)
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dr. Yuyun suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu” sebuah pengantar populer ada tiga teori kebenaran,yaitu:
1. Teori Koherensi atau konsinsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh: Setiap manusia akan mati. Paul manusia. Paul akan mati.
2. Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) denagn obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh: Jakarta itu ibukota republik indonesia.
3. Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsionaldalam kehidupan praktis.
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
1.Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Percaya pada diri sendiri itu menganggap dirinya tidak salah, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepada dirinya.
2.Kepercayaan Kepada Orang Lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3.Kepercayaan Terhadap Pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu bersal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknyaTuhanlah pemilik kedaulatan sejati.
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat (kewibawaan pun milik rakyat). Rakya adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara.
4.Kepercayaan Kepada Tuhan
Usaha-usaha untuk meningkatkan rasa kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa antara lain:
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan ,meningkatkan ibadah
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
Posting Komentar