ANALISIS PEREKONOMIAN
INDONESIA
Krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun 1997, pada tahun
1998 telah berkembang menjadi krisis multidimensi. Kondisi tersebut
mengakibatkan adanya tuntutan kuat dari segenap lapisan masyarakat terhadap
pemerintah untuk segera diadakan reformasi penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sejak itu, telah terjadi berbagai perubahan penting yang menjadi
tonggak dimulainya era reformasi di bidang politik, hukum, ekonomi, dan
birokrasi, yang dikenal sebagai reformasi gelombang pertama. Perubahan tersebut
dilandasi oleh keinginan sebagian besar masyarakat untuk mewujudkan
pemerintahan demokratis dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat yang
didasarkan pada nilai-nilai dasar sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD
1945.
Komitmen Indonesia untuk mencapai MDGs adalah mencerminkan
komitmen Indonesia untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dunia. Karena itu, MDGs merupakan acuan penting
dalam penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional. Pemerintah Indonesia
telah mengarus utamakan MDGs dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN
2005-2009 dan 2010-2014), Rencana Pembangunan Tahunan Nasional (RKP), serta
dokumen Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN).
Pada tahun 2011, seluruh kementerian dan lembaga (K/L) serta
pemerintah daerah (Pemda) ditargetkan telah memiliki komitmen dalam
melaksanakan proses reformasi birokrasi. Pada tahun 2014 secara bertahap dan
berkelanjutan, K/L dan Pemda telah memiliki kekuatan untuk memulai proses
tersebut, sehingga pada tahun 2025, birokrasi pemerintahan yang profesional dan
berintegritas tinggi dapat diwujudkan.
Sementara itu, pada pidato kenegaraan dalam rangka memperingati
ulang tahun ke-64 Kemerdekaan RI di depan Sidang DPR RI tanggal 14 Agustus
2009, Presiden menegaskan kembali tekad pemerintah untuk melanjutkan misi
sejarah bangsa Indonesia untuk lima tahun mendatang, yaitu melaksanakan
reformasi gelombang kedua, termasuk reformasi birokrasi. Reformasi gelombang
kedua bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari dampak dan ekor krisis yang
terjadi sepuluh tahun yang lalu. Pada tahun 2025, Indonesia diharapkan berada
pada fase yang benar-benar bergerak menuju negara maju.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana,
menyampaikan bahwa prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2013-2014 akan lebih
baik dari tahun 2012. Dalam kerangka ekonomi makro RPJMN 2010-2014, diupayakan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat tumbuh mencapai 7 persen. Sementara
hingga triwulan II tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6 persen.
Sementara itu, PDB per kapita pada tahun 2013 diharapkan mencapai USD 3.445 dan
pada tahun 2014 ditargetkan akan naik lagi menjadi USD 3.811.
Target peningkatan PDB ini diharapkan dapat tercapai dengan
menargetkan penurunan tingkat pengangguran menjadi 5-6 persen dan tingkat
kemiskinan menjadi minimal 8-10 persen pada tahun 2014. Sampai dengan triwulan
II tahun 2012, tingkat pengangguran 6,7-7,0 persen dan tingkat kemiskinannya di
kisaran 10,5-11,5 persen. Tingkat kemiskinan nasional diharapkan dapat
diturunkan lagi pada kisaran 9,5-10,5 persen pada tahun 2013.
Reformasi birokrasi merupakan upaya
berkelanjutan yang setiap tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan
birokrasi ke arah yang lebih baik. Pada tahun 2014 diharapkan sudah berhasil
mencapai penguatan dalam beberapa hal berikut:
- Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;
- Kualitas pelayanan publik;
- Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;
- Profesionalisme SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampu mendorong mobilitas aparatur antardaerah, antarpusat, dan antara pusat dengan daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan.
Pada tahun 2019, diharapkan dapat diwujudkan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas korupsi,
kolusi, serta nepotisme. Selain itu, diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan
publik yang sesuai dengan harapan masyarakat, harapan bangsa Indonesia yang
semakin maju dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin ketat, kapasitas
dan akuntabilitas kinerja birokrasi semakin baik, SDM aparatur semakin
profesional, serta mind-set dan culture-set yang mencerminkan
integritas dan kinerja semakin tinggi. Pada tahun 2025, diharapkan telah
terwujud tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintah yang
profesional, berintegritas tinggi, dan menjadi pelayan masyarakat dan abdi
negara. Adapun beberapa sasaran lima
tahun yang akan dilakukan, seperti berikut:
- Sasaran lima tahun pertama (2010-2014). Sasaran reformasi birokrasi pada lima tahun pertama difokuskan pada penguatan birokrasi pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, serta meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
- Sasaran lima tahun kedua (2015-2019). Selain implementasi hasil-hasil yang sudah dicapai pada lima tahun pertama, pada lima tahun kedua juga dilanjutkan upaya yang belum dicapai pada berbagai komponen strategis birokrasi pemerintah pada lima tahun pertama.
- Sasaran lima tahun ketiga (2020-2024). Pada periode lima tahun ketiga, reformasi birokrasi dilakukan melalui peningkatan kapasitas birokrasi secara terus-menerus untuk menjadi pemerintahan kelas dunia sebagai kelanjutan dari reformasi birokrasi pada lima tahun kedua.
Pada tahun 2025, pencapaian sasaran-sasaran di atas secara
bertahap, diharapkan telah menghasilkan governance yang berkualitas.
Semakin baik kualitas governance, semakin baik pula hasil pembangunan
(development outcomes) yang ditandai dengan:
- Tidak ada korupsi;
- Tidak ada pelanggaran;
- APBN dan APBD baik;
- Semua program selesai dengan baik;
- Semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
- Komunikasi dengan publik baik;
- Penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
- Penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;
- Hasil pembangunan nyata (pro pertumbuhan, pro lapangan kerja, dan pro pengurangan kemiskinan; artinya, menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki kesejahteraan rakyat).
ANALISIS PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE 2010-2014 DAN 2010-2025
NAMA :
FITRI NUR AISYAH
NPM :
19210632
KELAS :
3EA13
MATA KULIAH :
PEREKONOMIAN INDONESIA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012-2013
+ komentar + 1 komentar
Gambling & casinos | Dr. Maryland
Gambling 경상남도 출장안마 and casinos is a serious problem among citizens, and they can be difficult 구리 출장안마 to find or stop people from 거제 출장샵 gambling online. In fact, 김천 출장마사지 gambling can harm your 여수 출장샵 mental health.
Posting Komentar