PROPOSAL METODE RISET KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR


NAMA             : FITRI NUR AISYAH
NPM                : 19210632
KELAS            : 3EA13
DOSEN           :  DR. PRIHANTORO, SE., MM
TEMA             : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Terhadap
                           Kepuasan konsumen   
JUDUL            : Analisi Pengaruh Kualitas RSU. Cakra Husada Klaten
                           Terhadap Kepusan Konsumen




KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A.    KERANGKA TEORI
Definisi Kualitas Jasa
Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckof dalam Fandi Tjiptono (1996), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Definisi kualitas jasa yang lain adalah pandangan konsumen tentang perbandingan antara harapan dengan kenyataan yang diperoleh dari pelayanan (Gaetano dalam Dwi Hatyor-o Wiratno, 1998).
Dimensi Kualitas Jasa 
Ada delapan dimensi kualitas produk yang dikembangkan dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis (Garvin dalam Krajewski et.al, 1996). Kedelapan dimensi tesebut adalah:
1.      Kenerja
2.      Ciri-ciri atau keistimewaan
3.      Kehandalan
4.      Kesesuaian dengan spesifikasi
5.      Daya tahan
6.      Kemampuan melayani
7.      Estetika
8.      Kualitas yang dipersiapkan
Meskipun beberapa dimensi di atas dapat diterapken pada bisnis jasa, tetapi sebagian besar dimensi tersebut dikembangkan berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap perusahaan manufaktur. Sementara itu ada beberapa pakar yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi  sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa (Parasuraman et. al, 1985). Kesepuluh faktor tersebut meliputi :
1.     Reliability, mencakup dua hal pokok, yitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability).
2.     Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan
       pelanggan.
3.     competence, artinya setia p orang dalam suatu perusahaan memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang
       dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.
4.     Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan dihubungi, dan lain — lain.
5.     Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki para contact      personal (seperti resepsionis, operator telepon, dan lain —lain).
6.     Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka  pahami serta setia mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
7.     Credibility, yaitu sift jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup name perusahaan, reputasi perusahaan,karakteristik pribacli contact per,sonel, dan interaksi dengan pelanggan.
8.      Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu raguan. Aspek. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (physical safety), keamanan finansial (financial safety), dan kerahasiaan (confidentiality).
9.     Undersinding/Knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
10.  Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berup fasilitas fisik, peralatn yang digunakan, representasi fisik dari jasa (misalnya kartu kredit plastik).
Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada tahun 1988, Parasuraman etal, (1988) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi:
1.      Bukti langsung
2.      Keandalan
3.      Daya tanggap
4.      Jaminan
5.      Empati

Kepuasan Pelanggan
Sebenarnya konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Banyak Pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan pelanggan. Woodside et.al (1989), menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian diskonfumasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norms kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaianaya. Engel et.al (1990), mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan rnprupakan evaluasi purnabeli dirnana alternatif yang dipilih sekurang kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan  pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Sedangkan Kotler (1997) menandaskan bahwa  kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelahn membandingkan dengan harapannya. Ada kesamaan di antara beberapa definisi di gas, yaitu menyangkut , komponen kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja hasil yang dirasakan). Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bisa ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia, terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan teori di atas maka akan diketahui bahwa kualitas pelayanan jasa disuatu rumah sakit akan mempengaruhi kepuasaan konsumen atau pasien, selain itu fasilitas yang lengkap juga dapat menarik konsumen untuk dating ke rumah sakit tersebut.
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MATA KULIAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger